Batman Begins - Help Select

Kamis, 28 Maret 2019

Dicuri, Blueprint Layar Samsung Yang Dapat Dilipat Dijual Ke Sebuah Perusahaan China

Perang di dalam industri smartphone sepertinya bukan cuma tentang harga yang murah, tetapi juga pada mata-mata yang bisa mencuri inovasi. Seperti baru-baru ini dimana teknologi dari Samsung yang memungkinkan layar untuk dibengkokkan dicuri dan dijual ke dua perusahaan asal China, menurut jaksa penuntut di Korea Selatan, yang dikutip oleh CNN.
Kantor Kejaksaan Distrik di Suwon, Korea Selatan, mendakwa 11 orang mencuri rahasia teknologi dari Samsung. Jaksa penuntut mengatakan bahwa pemasok Samsung membocorkan blueprint laminasi panel tepi OLED fleksibel Samsung ke perusahaan yang didirikannya, yang kemudian menjualnya ke perusahaan Cina seharga 14 juta dolar AS. Perusahaan yang terlibat tidak disebutkan namanya.
Samsung sendiri menginvestasikan USD 130 juta dan membutuhkan waktu selama enam tahun dalam teknologi layar yang bisa ditekuk, karena mencari “hal besar” berikutnya di pasar yang akan membuat penjualan tetap tinggi dan pangsa pasar tetap tinggi. Samsungsendiri adalah produsen smartphone terbesar di dunia dengan pangsa pasar 20 persen pada kuartal terakhir, menurut data Canalyst.
Samsung Display, anak perusahaan dari perusahaan Korea, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa temuan jaksa penuntut mengejutkan dan mengerikan.
Sejauh ini, para penyelidik belum dapat melacak dan menanyai orang-orang China yang diyakini terlibat dalam kasus ini dan meminta bantuan Interpol dalam masalah ini.   Saat ini dari 11 orang yang didakwa tiga diantaranya telah ditahan.

Sumber : https://gamebrott.com/dicuri-blueprint-layar-samsung-yang-dapat-dilipat-dijual-ke-sebuah-perusahaan-china

13 Juta Data Para Pemilik Akun Bukalapak Dijual Di Dark Web

Bukalapak siapa sih yang tidak tahu, salah satu situs E-commerce terbesar di Indonesia kali ini kembali mendapatkan sebuah masalah dimana seorang peretas yang bernama Gnosticplayers mengatakan dia telah sukses untuk meretas database milik para pengguna dari Bukalapak. Bukan hanya sekedar dibobol namun dia(Gnosticplayers) juga mengatakan bahwa telah menjualnya kepada salah satu situs marketplace yang ada di Dark Web.

Sebenarnya bukan hanya bukalapak saja yang dijual namun masih ada beberapa data para pengguna situs lain yang juga mengalami hal serupa, dilansir dari ZDNet dan The Hacker News masih ada situs lain seperti dari Game Salad, Estante Virtual, Coubic, Life Bear, Youthmanual.com.

Untuk harga sendiri pelaku peretas mereka mematok harga 1,2431 Bitcoin atau setara dengan 4.940 dolar AS, dan untuk data dari Bukalapak sendiri dijual dengan harga 0,34 Bitcoin atau sekitar 1.343 dolar AS. data yang diretas meliputi; username, nama, email, password hash (SHA512+salt), riwayat pembelanjaan, IP adress dan sebagainya.


Sumber : ZDNet


Untuk data dari Bukalapak sendiri adalah hasil peretasan mereka pada 2017 silam namun selain dari Bukalapak semuanya masih dalam kasus baru. Menurut Bukalapak dalam siaran persnya mereka mengatakan “Memang ada upaya peretasan terhadap Bukalapak”
Namun menurut klaim dari Bukalapak sendiri “tidak ada informasi yang penting yang menyangkut data para pengguna seperti username, password, email dan informasi pribadi yang bisa mereka ambil”.
Peretas mengatakan bahwa dia memasang data untuk dijual terutama karena perusahaan-perusahaan ini gagal melindungi kata sandi dengan algoritma enkripsi yang kuat seperti bcrypt. Sebagian besar kata sandi hash yang disiapkan oleh hacker untuk dijual hari ini dapat dicrack dengan berbagai tingkat kesulitan tetapi bisa di-crack.
Kejadian ini tentunya menjadi sebuah shock terapi untuk para perusahan terutama para perusahaan besar sekelas Bukalapak dimana mereka gagal melindungi data para penggunanya dari serangan para peretas, secara tidak langsung ini menimbulkan kekhawatiran dikalangan masyarakat dan terutama para pengguna dimana data mereka disebarluaskan tanpa seizin mereka dan di ekspoiltasi yang ditakutkan untuk kepentingan negatif. Semoga kedepannya kejadian ini tidak akan terulang lagi dan menjadi pembelajaran bagi kita semua.
Kami sudah mencoba menghubungi pihak Bukalapak melalui Twitter untuk meminta respond mengenai berita ini, namun masih belum ada balasan. Kami akan segera memberikan update apabila sudah ada konfirmasi dari Bukalapak.
Dikutip 28 Maret 2019 dari : https://gamebrott.com/13-juta-data-para-pemilik-akun-bukalapak-dijual-di-dark-web



Kemudahan Pendaftaran Akun Bisnis Di Instagram Menjadi Kemudahan Ladang Penipuan

Pontianak - Sebuah modus penipuan "Toko Online" sedang marak di Instagram. Berikut kisah seputar hal itu, termasuk cara agar tidak ikut menjadi korban.


Kisah ini antara lain diceritakan oleh salah satu Mahasiswa UBSI Pontianak, terkait dengan adanya transaksi jual beli oleh penjual tidak bertanggung jawab.

"Awalnya saya buka-buka Instagram melihat postingan diberanda, disela itu ada iklan yang mempromosikan sebuah toko yang menjual barang elektronik berupa laptop, handphone dengan harga terjangkau yang membuat saya tertarik, saya menghubungi orang itu lewat WhatsApp", ujar korban. Setelah melakukan negoisasi maka terjadilah kesepakatan transaksi yang mana korban mentransfer uang muka terlebih dahulu 1/5 harga dan barang akan langsung dikirim, setelah ditransfer pelaku meminta lagi 3/5 harga maka barang bisa dikirim. Dengan kejadian itu korban membatalkan membeli salah satu produk dari akun tersebut karena tidak sesuai dengan kesepakatan diawal dan akhirnya pelaku memblock WhatsApp korban dan mengubah nama akun IG toko nya, setelah ditelusuri korban mengatakan bahwasanya toko tersebut bukan benar-benar orang yang menjual produk tersebut, karna foto-fotonya ada juga di akun IG toko lain yang mana followernya hasil dari beli.


Mudahnya mendaftar akun bisnis pada Instagram menjadikan mudahnya pembuatan toko fiktif untuk pelaku kejahatan.